Minggu, 07 Januari 2018

Tutorial membuat lentera


                                                             
Lampu Lentera

BAB 1 Pendahuluan

A. Latar Belakang

               Di zaman modern  berbagai bidang mengalami kemajuan dari sektor industri tentu hal tersebut akan mempermudah aktivitas manusisa namun kemajuan tersebut mempunyai dampak negatif bagi kehidupan mahluk hidup seperti : limbah, sampah yang merupakan hasil dari industri yang tidak ramah lingkungan. Hal ini harus segera ditangani dengan cara mengolah limbah, sampah secara efektive dan efisien. Sehingga dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat, contohnya membuat prakarya yang dapat menanggulangi masalah diatas, meningkatkan kreativitas dan prakarya tersebut dapat dijual sehingga bernilai finansial


        1. Tujuan
Untuk melengkapi tugas master softskill


            2. Manfaat
a.         Dapat digunakan sebagai penghias ruangan
b.         Dapat digunakan sebagai penerang ruangan
c.         Dapat digunakan untuk relaksasi



3. Bahan-bahan
a.         Kaleng bekas 320 ml
b.         Lakban hitam atau selotip
c.         Cutter
d.         Penggaris
e.         Korek api
f.           Tali untuk ikatan
g.         Lilin

               4. Langkah-langkah
a.         Siapkan kaleng bekas 320 ml
b.         Sisi permukaan atas dan bawah kaleng diberi lakban hitam atau selotip secara melingkar
c.         Potong lakban atau selotip dengan cutter
d.         Potong kaleng secara vertikal dengan cutter dengan batas atas dan bawah yang tidak diberi lakban hitam atau selotip kemudian gunakan penggaris supaya potongan rapih di setiap bagian luar sisi kaleng yang tidak ada lakban atau selotip
e.         Buka lakban hitam atau selotip yang tadi dipasang di sisi permukaan atas dan bawah
f.           Buang permukaan atas dengan cutter sehingga permukaan tersebut bolong
g.         Tekan semua sisi yang tadi dipotong secara vertikal dari dalam kaleng sampai membuat sisi kaleng menonjol keluar
h.         Tekan permukaan atas dan bawah secara bersamaan sehingga membuat bagian sisi terlihat cembung
i.           Di sisi permukaan atas kanan dan kiri diberi ikatan menggunakan tali yang tidak terpakai
j.           Kemudian nyalakan lilin menggunakan korek api

k.         Letakan lilin dipermukaan kaleng lalu simpan diatas ruangan atau tempat yang disukai


Link video : https://youtu.be/nQCsMUzIy3c

Rabu, 15 November 2017

Tokoh Kreativitas: Nikola Tesla



Makalah
Mata Kuliah : Pengemb. Kreativitas & Keberbakatan
Fakultas Psikologi
UNIVERSITAS GUNADARMA



Depok 2017
Disusun Oleh :
Muhammad Alifka Akbar (14515496)
3PA08




DAFTAR ISI
Contents



Nikola Tesla, lahir di Smiljan yang saat itu bagian dari Kerajaan Austro-Hungarian, kini Yugoslavia pada tanggal 9 Juli 1856. Tesla dianggap sebagai salah satu penemu terpenting dalam sejarah dan merupakan salah seorang teknisi terbesar dalam akhir abad ke-19 dan abad ke-20. Tesla merupakan seorang perintis elektromekanik, tanpa kabel, dan daya listrik. Ia berketurunan Serbia dan menjadi warga negara Amerika Serikat pada 1891 selagi bekerja di negara tersebut.

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui kreativitas seorang Nikola Tesla dan kaitannya dengan teori yang melandasi pengembangan/pembentukan pribadi kreatif.


Pertama kali hijrah ke New York tahun 1884, ia hanya bermodal uang 4 sen, dan koper berisi beberapa artikel teknik yang ditulisnya di Beograd dan Paris, sebuah buku kumpulan puisi karyanya, dan beberapa kalkulasi teknis mesin terbang. Namun, di kepala Tesla  telah tersimpan semua detail tentang generator arus AC polyphase, yang kemudian jadi dasar instalasi pembangkit listrik tenaga air di air terjun Niagara tahun 1895, serta sebagai standar mesin industri.  Di New York, Tesla disewa oleh Thomas Edison bekerja untuk nya di Edison Machine Works. Karya Tesla untuk Edison mulai dengan teknik elektro yang sederhana dan cepat berkembang untuk memecahkan masalah yang lebih sulit.
Tesla ditawari tugas sepenuhnya mendesain ulang Edison Perusahaan arus searah generator . Pada tahun 1885, ia mengatakan bahwa ia bisa mendesain ulang Edison yang tidak efisien motorik dan generator, membuat perbaikan dalam layanan dan ekonomi. Menurut Tesla, Edison mengatakan, "Ada lima puluh ribu dolar untuk Anda-jika Anda bisa melakukannya", ini telah dicatat sebagai pernyataan aneh dari Edison yang perusahaannya adalah pelit dengan gaji. Setelah sebulan bekerja, Tesla memenuhi tugas dan bertanya tentang pembayaran. Edison, mengatakan bahwa ia hanya bercanda, dengan berkata, "Tesla, Anda tidak mengerti humor Amerika kami . " Sebaliknya, Edison menawarkan US $ 10 per minggu kenaikan gaji menjadi US $ 18 per minggu gaji; Tesla menolak tawaran itu dan segera mengundurkan diri. Maka, April 1887 Tesla mendirikan laboratorium sendiri. Dalam waktu singkat ia membuktikan, sistem arus AC (bolak-balik)-nya jauh lebih hebat dibandingkan dengan sistem DC (searah) Edison.
Paten Tesla dan kerja teorinya merupakan dasar dari daya listrik arus bolak-balik (bahasa Inggris: Alternating Current, AC) modern termasuk distribusi daya polyphase, dan motor AC, yang ia umumkan pada Revolusi Industri Kedua. Setelah pendemonstrasian komunikasi tanpa kabel pada 1893 dan memenangkan "Perang Arus", Tesla dianggap sebagai salah satu teknisi listrik AS terhebat. Hebatnya, kurang dari setahun ia telah mematenkan sekitar 30 karya. Malah 20 tahun berikutnya ia meneruskan penemuan di bidang teknik listrik dan radio dalam jumlah yang mencengangkan. Karena kreativitasnya, tahun 1912 Tesla dinominasikan untuk hadiah Noble di bidang ilmu fisika. Tapi ia menolak.



Berdasarkan cerita mengenai Nikola Tesla dapat dikaitkan dengan teori yang melandasi pengembangan/pembentukan pribadi kreatif yaitu Teori Humanistik dari Carl Rogers (1902-1987)  yang menyatakan terdapat tiga kondisi internal pribadi yang kreatif, yaitu :
1.      Keterbukaan terhadap pengalaman : Tesla memiliki kerterbukaan terhadap pengalamannya yaitu dengan pengalamannya di bidang teknik, ia dapat memecahkan masalah yang ada pada arus listrik satu arah atau DC.
2.      Kemampuan untuk menilai situasi sesuai patokan pribadi seseorang (internal locus of evaluation) : Tesla mampu mendirikan laboratorium sendiri dan penemuannya mampu bersaing dengan penemuan Edison
3.      Kemampuan untuk bereksperimen, untuk “bermain” dengan konsep-konsep : Tesla membuat konsep arus listrik dua arah atau AC yang merupakan perkembangan dari arus listrik satu arah atau DC
Apabila seseorang memiliki ketiga ciri ini maka kesehatan psikologisnya sangat baik. Orang tersebut akan dapat berfungsi sepenuhnya dan menghasilkan karya-karya kreatif, dan hidup secara kreatif apabila kondisi lingkungan mendukung. Ketiga ciri atau kondisi tersebut juga merupakan dorongan dari dalam (internal press) untuk berkreasi (Utami Munandar, 1999).


DAFTAR PUSTAKA


Basuki, A.M.H. (2005). Kreativitas,Keberbaktan Intelektual dan Fator-faktor Pendukung dalam Pengembangannya. Jakarta : Universitas Gunadarma
https://id.wikipedia.org/wiki/Nikola_Tesla
                         

Selasa, 31 Oktober 2017

Teori yang Melandasi Pribadi Kreatif



Makalah
Mata Kuliah : Pengemb. Kreativitas & Keberbakatan
Fakultas Psikologi
UNIVERSITAS GUNADARMA



Depok 2017
Disusun Oleh :
Muhammad Alifka Akbar (14515496)
3PA08




DAFTAR ISI
Contents




Secara konvensional Kreativitas didefinisikan dengan pendekatan tiga P yaitu pendekatan pribadi yang kreatif, proses kreatif, dan produk kreatif (Baron 1988 dalam Davis 1993: 39). Kemudian timbul pandangan baru yang menyatakan bahwa pendekatan press, juga penting untuk memahami Kreativitas (Isaksen 1987; Mooney 1963; Taylor 1988 dalam Davis 1993: 39).

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui teori yang melandasi pengembangan/pembentukan pribadi kreatif.


Teori yang melandasi pengembangan kreativitas dapat menjadi tiga yaitu :
a.       Teori Psikoanalisis
b.      Teori Humanistik
c.       Teori Czikszentmilhalyi

     a.       Teori Psikoanalisis
Teori psikoanalisis yang berkaitan dengan kreativitas ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1.      Teori Freud
Freud menjelaskan bahwa proses kreatif timbul dari mekanisme pertahanan (defence mechanism). Freud percaya bahwa meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif, mekanisme sublimasi (yaitu suatu bentuk pertahanan dengan melakukan perbuatan-perbuatan mulia untuk menutupi kegagalan-kegagalan yang telah dilakukan) justru merupakan penyebab utama timbulnya karya-karya kreatif. Misalnya kebutuhan seksual yang tidak dapat dipenuhi (jadi merupakan kegagalan), maka terjadi sublimasi dan sublimasi ini, merupakan awal dari imajinasi (Utami Munandar, 1999).
Macam Mekanisme Pertahanan adalah :
a)      Represi, yaitu secara tidak sadar melupakan pengalaman yang tidak menyenangkan untuk diingat.
b)      Kompensasi, yaitu berusaha mengimbangi ketidakmampuan yang dilakukan secara tidak sadar dengan menonjolkan pada hal lain.
c)      Sublimasi, yaitu jika tidak mampu memenuhi dorongan seks, mengimbangi dengan kreativitas di bidang seni, misalnya menjadi pemain biola.
d)     Rasionalisasi, yaitu menjadi percaya bahwa suatu kondisi yang bertentangan dengan apa yang diinginkan sesungguhnya adalah memang hal yang diinginkan, misalnya karena tidak berhasil mendapatkan tiket untuk melihat pertandingan sepak bola kemudian mengatakan bahwa sebenarnya ia tidak tertarik untuk pergi.
e)      Identifikasi, yaitu ingin menjadi seperti seseorang dengan menerima stardar dan nilai orang itu menjadi standar dan nilai diri sendiri.
f)       Introjeksi, yaitu menerima standar dan nilai seseorang karena takut untuk tidak sependapat dengan dia.
g)      Regresi, yaitu kembali ke perilaku yang sebelumnya berhasil jika perilaku saat ini tidak berhasil, misalnya menangis ketika mendapat nilai rendah dengan harapan guru akan mengubah nilainya
h)      Proyeksi, yaitu menganggap seseorang memiliki perasaan terhadap seseorang yang sebaliknya dari perasaan sesungguhnya terhadap dia.
i)        Pembentukan reaksi, yaitu pengalihan impuls yang menimbulkan kecemasan ke impuls lawannya, misalnya apabila seseorang merasa benci atau dendam pada orang lain dan kebencian itu menimbulkan kecemasan pada dirinya, maka orang tersebut menampilkan perilaku sayang atau kasih (cinta) untuk menyembunyikan rasa benci mereka
j)        Pemindahan, yaitu jika takut mengungkapakn perasaan terhadap seseorang, perasaan itu diungkapkan terhadap seseorang yang kurang kuasa, misalnya karena takut menyatakan kemarahan kepada atasan, maka marah-marah pada anak.
k)      Kompartementalisasi, yaitu mempunyai dua kepercayaan yang saling bertentangan pada saat yang sama, misalnya meskipun ia sebetulnya bodoh, tetapi ia pintar berhitung, )Freud, S 1963. Introductory Lestures on Psychoanalysis dalam Utami Munandar, 1999).
2.      Teori Ernst Kris
Ernst Kris (1900-1957) menyatakan bahwa mekanisme pertahanan regresi sering memunculkan kreatif. Orang yang kreatif menurut teori ini adalah mereka yang paling mampu “memanggil” bahan dari alam pikiran tidak sabar. Seseorang yang kreatif tidak mengalami hambatan untuk bisa “seperti anak” dalam pemikirannya. Mereka dapat mempertahankan “sikap bermain” mengenai masalah-masalah serius dalam kehidupan. Dengan demikian mereka mampu melihat masalah-masalah dengan cara yang segar dan inovatif, melakukan regresi demi bertahannya ego (Regression in the Survive of the Ego dalam Utami Munandar, 1999).
3.      Teori Carl Jung
Carl Jung (1875-1967) percaya bahwa alam tidak sadar yang dalam hal ini ketidaksadaran kolektif (yang merupakan hasil pengalaman yang sangat berpengaruh dari nenek moyang, misalnya pengalaman traumatis akibat bencana alam, kelaparan, atau peperangan yang dahsyat atau berkepanjangan, misalnya gempa dan badai tsunami di Aceh) memainkan peranan yang amat penting dalam pemunculan kreativitas tingkat tinggi. Dari  ketidaksadaran kolektif ini timbul penemuan, teori, seni dan karya-karya baru (Utami Munandar, 1999)

b.      Teori Humanistik
Teori Humanistik melihat kreativitas sebagi hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi. Teori Humanistik meliputi :
1.      Teori Maslow
Abraham Maslow (1908-1970) berpendapat manusia mempunyai naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan tersebut meliputi :
a)      Kebutuhan fisik/biologis (phisically needs)
b)      Kebutuhan rasa aman (security needs)
c)      Kebutuhan cinta dan rasa dimiliki (love and belonging needs)
d)     Kebutuhan penghargaan dan harga diri (self-esteem needs)
e)      Kebutuhan aktualisasi/perwujudan diri (self-actualization needs)
f)       Kebutuhan estetika (esthetic needs)
Kebutuhan-kebutuhan tersebut mempunyai urutan hierarki. Keempat kebutuhan pertama disebut kebutuhan “deficiancy”. Dua kebutuhan berikutnya yaitu aktualisasi diri dan estetika atau transendensi disebut kebutuhan “being”. Apabila seorang individu bebas dari neurosis, orang akan berusaha mengaktualisasikan dirinya sehingga mampu memusatkan pada yang hakiki. Mereka dapat mencapai “peak experience” saat mendapat kilasan ilham (flash of insight) (Utami Munandar, 1999).
2.      Teori Rogers
Carl Rogers (1902-1987) menyatakan terdapat tiga kondisi internal pribadi yang kreatif, yaitu :
a)      Keterbukaan terhadap pengalaman
b)      Kemampuan untuk menilai situasi sesuai patokan pribadi seseorang (internal locus of evaluation)
c)      Kemampuan untuk bereksperimen, untuk “bermain” dengan konsep-konsep
Apabila seseorang memiliki ketiga ciri ini maka kesehatan psikologisnya sangat baik. Orang tersebut akan dapat berfungsi sepenuhnya dan menghasilkan karya-karya kreatif, dan hidup secara kreatif apabila kondisi lingkungan mendukung. Ketiga ciri atau kondisi tersebut juga merupakan dorongan dari dalam (internal press) untuk berkreasi (Utami Munandar, 1999).

c.       Teori Csikzenmihalyi
a)      Ciri pertama yang memudahkan tumbuhnya kreativitas adalah predisposisi genetis (genetic predisposition). Contoh seorang yang sistem sensorinya peka terhadap warna lebih mudah menjadi pelukis, peka terhadap nada lebih mudah menjadi pemusik.
b)      Minat pada usia dini pada ranah tertentu.
Minat menyebabkan seseorang terlibat secara mendalam terhadap ranah tertentu, sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas.
c)      Akses terhadap suatu bidang (access to a domain)
Adanya sarana dan prasarana serta adanya pembina/mentor dalam bidang yang diminati, sangat membantu pengembangan bakat.
d)     Access to a field
Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman sejawat dan tokoh-tokoh penting dalam bidang yang digeluti, memperoleh informasi yang terakhir, mendapatkan kesempatan bekerja sama dengan pakar-pakar dalam bidang yang diminati, sangat penting untuk mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari orang-orang penting.
e)      Orang-orang kreatif ditandai adanya kemampuan mereka yang luar biasa untuk menyesuaikan diri terhadap hampir setiap situasi dan untuk melakukan apa yang perlu untuk mencapai tujuannya (Utami Munandar, 1999)

Ciri-ciri kepribadian kreatif menurut Csikzenmihalyi
       Csikzenmihalyi mengemukakan 10 pasang ciri-ciri kepribadian kreatif yang seakan-akan paradoksal tetapi saling terpada secara dialektis.
a)      Pribadi kreatif mempunyai kekuatan energi fisik yang memungkinkan mereka dapat bekerja berjam-jam dengan konsentrasi penuh, tetapi juga bisa tenang dan rileks, tergantung situasinya.
b)      Pribadi kreatif cerdas dan cerdik tetapi pada saat yang sama mereka juga naif. Mereka nampak memiliki kebijaksanaan (wisdom) tetapi kelihatan seperti anak-anak (child like). Insight mendalam nampak bersamaan dengan ketidakmatangan emosional dan mental. Mampu berpikir konvergen sekaligus divergen.
c)      Ciri paradoksal ketiga berkaitan dengan kombinasi sikap bermain dan disiplin.
d)     Pribadi kreatif dapat berselang-seling antara imajinasi dan fantasi, namun tetap bertumpu pada realitas.
e)      Pribadi kreatif menunjukkan kecenderungan baik introversi maupun ekstroversi.
f)       Orang kreatif dapat bersikap rendah diri dan bangga akan karyanya pada saat yang sama
g)      Pribadi kreatif menunjukkan kecenderungan androgini psikilogis, yaitu mereka dapat melepaskan diri dari strereotip gender (maskulin-feminin).
h)      Orang kreatif cenderung mandiri bahkan suka menentang, tetapi di lain pihak mereka bisa tetap tradisional dan konservatif.
i)        Kebanyakan orang kreatif sangat bersemangat (passionate) bila menyangkut karya mereka, tetapi juga objektif dalam penilaian karya mereka.
j)        Sikap keterbukaan dan sensitivitas orang kreatif sering menderita, jika mendapat banyak kritik dan serangan, tetapi pada saat yang sama ia merasa gembira yang luar biasa. (Utami Munandar, 1999).




Teori yang melandasi pengembangan kreativitas dapat menjadi tiga yaitu :
a.       Teori Psikoanalisis
Berdasarkan Teori Freud, Ernst, dan Jung kreativitas timbul dari mekanisme pertahanan (defence mechanism) dan alam tidak sadar atau ketidaksadaran kolektif.
b.      Teori Humanistik
Berdasarkan Teori Maslow dan Rogers kreativitas dapat timbul apabila memiliki tingkat psikologis yang baik.
c.       Teori Czikszentmilhalyi
Berdasarkan teori Czikszentmilhalyi kreativitas dapat timbul apabila pribadi memiliki kepekaan, minat, akses terhadap suatu bidang, kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi serta mampu menyesuaikan diri dengan keadaan.

DAFTAR PUSTAKA


Basuki, A.M.H. (2005). Kreativitas,Keberbaktan Intelektual dan Fator-faktor Pendukung dalam Pengembangannya. Jakarta : Universitas Gunadarma










Tutorial membuat lentera

                                                              Lampu Lentera BAB 1 Pendahuluan A. Latar Belakang           ...