Kamis, 23 Juni 2016

Dampak Negatif IPTEK bagi Ekonomi

Inilah dampak negatif yang ditimbulkan dari perkembangan IPTEK bagi bidang Ekonomi : 
  • Terbukanya pasar bebas, memungkinkan produk luar negeri masuk dengan mudahnya. Dengan banyaknya produk luar negeri yang masuk dan dengan harga yang lebih murah, dapat mengurangi rasa kecintaan kita terhadap produk dalam negeri.
  • Terjadinya pengangguran bagi individu yang tidak memiliki skill dan kualifikasi sesuai dengan yang dibutuhkan
  • Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan. Misalnya : konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental “instant”.
  • Apabila tidak update dengan IPTEK yang semakin maju, kita akan dipermainkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang sangat ahli dibidangnya (misalnya : hacker)
Sumber : http://fajrialbiruni.damai.id/2015/11/07/ekologi-dan-dampak-perkembangan-iptek-terhadap-kehidupan-manusia/

Dampak IPTEK bagi Lingkungan

Dampak buruk kemajuan teknologi bagi lingkungan yaitu :
Polusi Tanah
Yang diakibatkan oleh pemakaian insektisida, pestisida, herbisida dan fungisida yang berlebihan. Akibatnya dapat merusak proses perombakan biologis lapisan tanah.

Polusi Udara
Pengotoran udara oleh partikel-partikel gas; SO2, CO2, CO, dan belerang yang merupakan sisa dari hasil industri.

Polusi Air
Air sungai menjadi tercemar karena/akibat buangan sisa hasil industri dalam bentuk senyawa kimia yang membahayakan susunan ideal air yang sehat bagi organisme.

Polusi Suara
Dengan adanya kebisingan-kebisingan yang diimbulkan oleh bunyi-bunyi mesin pabrik/kendaraan bermotor dapat memekakkan telinga.

Sumber : http://www.materibiologi.com/dampak-negatif-perkembangan-teknologi-terhadap-lingkungan/

Energi Alternatif di Indonesia

Energi alternative dan penerapannya untuk menggantikan energi yang tak terbarukan. Penerapan energi alternatif memang masih belum sepenuhnya berjalan dengan baik di negara kita. Di negara-negara maju sendiri, energi alternatif sudah banyak diterapkan untuk kehidupan rumah tangga.
Energi alternatif merupakan sumber energi yang pemanfaatannya dapat menggantikan energi utama. Seperti kita ketahui, efek gas rumah kaca dan juga semakin menipisnya sumber energi utama di dunia membuat kita harus mencari solusinya dengan menerapkan energi alternatif dengan mempertimbangkan dampak baik buruk yang ditinggalkannya.
Contoh Energi Alternatif di Indonesia
Selama ini kita hanya memanfaatkan minyak bumi sebagai bahan bakar untuk kebutuhan sehari-hari. Untuk meminimalisir ketergantungan terhadap sumber energi utama ini, maka kita bisa menerapkan energi alternatif sebagai solusinya.
Energi alternatif juga diharapkan bisa menggantikan peranan sumber energi yang utama yang sifatnya tidak terbarukan. Selain itu juga bisa meminimalisir pencemaran lingkungan hingga meminimalisir peningkatan efek gas rumah kaca yang memicu peningkatan suhu atau temperatur udara semakin meningkat. Ada banyak contoh energi alternatif yang bisa kita terapkan untuk mengganti sumber energi yang utama.
1. Energi Matahari
Siapa yang tak kenal energi matahari? Energi matahari merupakan sumber energi panas yang sangat berguna bagi kehidupan makhluk hidup di dunia. Energi matahari dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan tumbuhan untuk hidup. Selain itu, energi matahari juga ternyata bisa dimanfaatkan sebagai salah satu contoh dari energi alternatif.
Bahkan energi alternatif dari energi matahari sendiri di beberapa negara maju ini sudah mulai dimanfaatkan dalam bahan bakar mobil. Jika memang kita bisa memanfaatkan energi alternatif maka sudah dapat dipastikan jika matahari bisa dijadikan sebagai sumber energi yang paling utama untuk manusia. Adapun keuntungan dari energi matahari ini adalah jumlah energi yang tidak terbatas.
2. Energi Air
Tak hanya energi matahari saja, energi air juga bisa dijadikan sebagai salah satu contoh energi alternatif untuk kita semua. Seperti kita ketahui, dimana energi listrik yang kita manfaatkan setiap hari termasuk salah satu sumber dari energi alternatif yang sifatnya ramah lingkungan. Dengan demikian, kita bisa memanfaatkan energi air ini untuk dapat menghasilkan listrik.
Nah, listrik inilah yang nantinya akan membantu pihak PLN dalam memenuhi setiap kebutuhan energi di Indonesia. Tak hanya itu saja, pemanfaatan batu bara yang saat ini digunakan dalam pembangkitan tenaga listrik akan semakin berkurang jika kita bisa memanfaatkan energi air secara optimal. Terlebih lagi, ketersediaan batu bara sebagai sumber energi utama semakin lama akan semakin habis. Untuk itu, dengan menggunakan energi air ini maka kita bisa menjadikannya sebagai salah satu sumber energi alternatif yang terbarukan.
3. Energi Biomassa
Energi yang bisa dijadikan sebagai sumber energi alternatif lainnya adalah energi biomassa. Biomassa termasuk bahan bakar atau energi yang terdapat pada makhluk hidup, entah itu berasal dari hewan maupun tumbuhan. Ada banyak sekali tumbuhan atau limbah organik yang melimpah di Indonesia yang bisa kita jadikan sebagai bahan bakar alternatif untuk menggantikan sumber energi utama. Selain itu, energi biomassa juga termasuk salah satu energi terbarukan yang sangat ramah lingkungan.
4. Energi Angin
Contoh energi alternatif lainnya adalah energi angin yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Angin sudah digunakan sejak dulu sebagai penggerak perahu layar. Nah, energi angin ini juga bisa dimanfaatkan sebagai energi alternatif untuk menghasilkan energi listrik.
5. Gelombang Air Laut
Potensi Indonesia dalam menghasilkan sumber energi alternatif sangatlah berpeluang besar, salah satunya adalah dengan menciptakan energi alternatif dari gelombang air laut. Seperti kita ketahui, Indonesia termasuk negara yang sebagian besar terdiri dari laut sehingga bisa dijadikan sebagai sumber energi alternatif yang menjanjikan.

Ya, itulah beberapa contoh energi alternatif yang bisa dimanfaatkan di Indonesia karena negara kita termasuk negara yang kaya akan sumber daya alam. Dengan potensi kekayaan alam terbesar ini, bisa kita manfaatkan untuk menciptakan energi alternatif.
Sumber : http://benergi.com/contoh-energi-alternatif-yang-bisa-di-manfaatkan-di-indonesia

Selasa, 07 Juni 2016

Kini Ada 4 Unsur dalam Tabel Periodik Kimia


TEMPO.COAmerika - Tabel periodik mendapat tambahan empat anggota baru. Ini merupakan penambahan unsur baru setelah masuknya elemen 114 dan 116 pada 2011. “Komunitas kimia sangat bersemangat mengetahui tabel ini akhirnya berhasil dilengkapi hingga baris ketujuh,” kata Jan Reedijk, Presiden Divisi Kimia Anorganik International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC), seperti dilansir Guardian, Senin, 4 Januari 2016.

Keempatnya baru diverifikasi pada 30 Desember 2015 sebelum secara resmi masuk ke tabel periodik. Tiga elemen pertama, yakni 115, 117, dan 118, ditemukan tim gabungan peneliti Rusia dan Amerika dari Institut Penelitian Nuklir di Dubna, Rusia, dan Laboratorium Nasional Lawrence Livermore di California. Elemen selanjutnya, 113, ditemukan peneliti Jepang.

Keempatnya, yang merupakan unsur buatan manusia, ditemukan dengan membenturkan unsur nuklei ringan dan mengikuti jejak persebaran radioaktif dari elemen superberat. Seperti elemen berat lain yang berada di bagian akhir tabel periodik, mereka hanya ada selama beberapa detik sebelum berubah menjadi elemen lain lagi.

Saat ini elemen tersebut masih disebut dengan kode angka, seperti ununtrium, (Uut atau elemen 113), ununpentium (Uup, elemen 115),ununseptium (Uus, elemen 117), dan ununoctium (Uuo, elemen 118). Namun para penemunya mendapat hak istimewa untuk memberi nama dalam bulan-bulan ke depan. Elemen 113 sekaligus menjadi unsur pertama yang dinamakan di Asia. Nama bisa berasal dari barang, mineral, atau tempat yang berkesan bagi penemu.

Kosuke Morita, kepala tim peneliti dari Riken, Jepang, menuturkan timnya terus melanjutkan penelitian unsur yang terletak di atas teritori elemen 119. “Pencapaian ini sangat membanggakan, lebih daripada mendapatkan medali emas di Olimpiade,” katanya.

GUARDIAN | IUPAC.ORG | URSULA FLORENE

Sumber :
https://m.tempo.co/read/news/2016/01/04/095732906/kini-ada-4-unsur-baru-dalam-tabel-periodik-kimia

Pelajar RI Raih Mendali di Olimpiade IPTEK Internasional di Houston


Houston - Enam siswa Indonesia meraih mendali perak dan perunggu dalam Olimpiade Iptek Internasional (Internasional Sustainable World Energy, Engineering & Environment Project Olympiad, I-SWEEEP 2012) yang diselenggarakan di Houston tanggal 3 – 6 Mei 2012.

Mereka adalah Aristyo Rizka Darmawan dan Fuad Makarim Imran dari SMA Kharisma Bangsa, Banten, meraih medali perak pada kategori Lingkungan Hidup. Proyek penelitian mereka berjudul “Uses Chitosan and Natural Colorant as Raw Material Textile Surface Modifications”.

Dwi Astuti dan Tisa Mahdiansari dari SMA Al-Kautsar, Lampung, meraih medali perunggu pada kategori Lingkungan Hidup. Penelitian mereka berjudul “The Utilization of Dry Field By Using Trickle Irrigation Method With Coconut Fiber As Emitter”.

Sementara Leonardo Ardianto dan Christian Edwin Pranata dari SMA Santa Laurensia Banten mendapat medali perunggu pada kategori Enerji. Proyek penelitian mereka berjudul “Modification on a Centripetal Force Concept Based Vertival Axis Water Turbine”. Kedua siswa itu juga mendapatkan penghargaan di bidang Environmental Friendly Technology.

Demikian siaran pers KJRI Houston yang diterima detikcom, Senin (7\/5\/2012).

Medali dan penghargaan tersebut diserahkan pada hari Minggu sore 6 Mei 2012 dalam suatu acara puncak Award Ceremony yang diselenggarakan di George R. Brown Convention Center, Houston. US Congress Woman, Sheila J. Lee menyampaikan keynote speech pada acara itu.

Siswa tersebut didampingi oleh tiga orang guru, Nur Wijayanto dari SMA Kharisma Bangsa, Sujarwo dan Tini Silvia Sakti dari SMA Al-Kautsar.

Konsul Jenderal RI di Houston, Al Busyra Basnur yang hadir pada Award Ceremony itu ikut menyerahkan sejumlah hadiah dan penghargaan kepada para pemenang I-SWEEEP 2012 dari beberapa negara.

Minggu malam, 6 Mei 2012, Konjen Al Busyra Basnur dan isteri Wenny, menjamu para siswa dan guru Indonesia tersebut makan malam bersama di kediamannya, dihadiri oleh staf KJRI Houston dan tokoh masyarakat Indonesia di Houston dan sekitarnya.

Konjen Al Busyra Basnur menyampaikan selamat dan penghargaan kepada siswa Indonesia yang meraih medali yang sangat bergengsi itu.

“Keberhasilan siswa Indonesia meraih medali di Houston menunjukkan kepada masyarakat dunia bahwa putra-putri bangsa Indonesia tidak hanya mampu bersaing, namun juga menunjukkan prestasi yang luar biasa di forum internasional”, kata Al Busyra Basnur.

Olimpiade IPTEK Internasional di Houston diselenggarakan oleh Harmony Public School, Houston didukung oleh Cosmos Foundation. Olimpiade ini diikuti pelajar SMP dan SMA dari 68 negara dan 44 negara bagian Amerika Serikat. Adapun kategori perlombaan terdiri dari tiga proyek penelitian yaitu enerji, permesinan dan lingkungan hidup.

Olimpiade dibuka tanggal 3 Mei 2012 oleh Wakil Presiden Universitas Houston, Dr. Marshall Schott yang dihadiri seluruh peserta lomba. Dalam acara pembukaan, Christian Edwin Pranata dari SMA Laurensia, Banten membawa bendera Merah Putih mewakili tim Indonesia disaksikan lebih dari 600 orang.

Kriteria pemenang ditentukan oleh beberapa penilaian, diantaranya kreativitas, metode penelitian, kemurnian, aplikasi dan presentasi. Dari 68 negara dan 44 negara bagian AS, dipilih 40 proyek yang ditetapkan sebagai semifinalis. Kemudian dari 40 proyek ini diambil 10 proyek penelitian yang mempunyai nilai tertinggi sebagai finalis. Dari 10 proyek itu ditentukan pemenang utamanya yang mendapatkan uang tunai US $. 3.000,00 (tiga ribu dollar AS).

Sebelum mengikuti Olimpiade IPTEK Internasional, tim Indonesia tersebut telah diuji pada perlombaan IPTEK di Indonesia yang diselengarakan oleh Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) di Universitas Indonesia. Tim SMA Karisma Bangsa dan SMA Laurtensia, masing-masing mendapatkan medali emas, sedangkan tim dari SMA Al-Kautsar Lampung mendapatkan medali perak.

Sumber :

http://news.detik.com/berita/1911026/pelajar-ri-raih-medali-di-olimpiade-iptek-internasional-di-houston

Efek Rumah Kaca

Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca yang Menyebabkan Pemanasan Global
Anda pasti pernah mendengar istilah ‘efek rumah kaca’ bukan? Memang pembahasan mengenai efek rumah kaca saat ini tengah menjadi perbincangan dunia, menjadi salah satu faktor yang menjadi penyebab pemanasan global atau global warming. Yang biasa kita dengar adalah penyebab pemanasan global lebih besar dipengaruhi oleh efek rumah kaca. Rumah kaca memang cukup banyak digunakan oleh para petani yang tinggal di Negara yang mengenal empat musim. Di bangun khusus untuk tanaman, di mana sekelilingnya di penuhi oleh kaca kaca bening. Karena cukup membantu di sektor pertanian, beberapa petani Indonesia yang hanya memiliki lahan kecil ikut menerapkan.
Berikut adalah penjelasan mengenai efek rumah kaca :
Apa itu efek rumah kaca ?
Rumah kaca di bangun dengan fungsi menjaga panas sinar matahari di dalam ruangan. Ketika siang hari, panas matahari mampu menembus kaca, sehingga membantu proses asimilasi tumbuhan. Karena dindingnya terbuat dari kaca, maka sisa panas matahari yang di keluarkan ke atmosfer kembali memantul. Hal ini menjadikan suhu udara di dalam rumah tersebut naik dan menghangat. Bahkan radiasi panas matahari ini bergelombang pendek yakni sebesar 0,3 sampai 3 um yang bisa di tangkap oleh atmosfer bumi. Radiasi yang sepanjang 3 um nilah yang mampu meningkatkan pemanasan di bumi.
Selain efek rumah kaca terjadi karena adanya kenaikan konsentrasi gas CO2 serta beberapa gas yang ada di atmosfer bumi. Adanya pembakaran minyak, batu bara, serta bahan bakar organic yang kadarnya berlebih sehingga tidak bisa di serap oleh tumbuhan dan tanah.
Berikut adalah penjelasan mengenai Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca yang Menyebabkan Pemanasan Global :
Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca memang sudah tidak asing lagi untuk di dengar, efek rumah kaca yang dapat menyebabkan kerusakan pada bumi seperti memberikan dampak akibat kerusakan hutan yang terkena populasi dari efek rumah kaca, menyebarkan polusi di sekitar lingkungan, dan menyebabkan kerugian lain yang diakibatkan oleh efek rumah kaca. Dalam terjadinya efek rumah kaca, melewati beberapa tahapan seperti :
Awalnya cahaya dari matahari yang keluar di pantulkan oleh dinding kaca, kemudian kembali ke angkasa. Beberapa sinarnya di serap oleh bumi yang nantinya berwujud sinar inframerah.
Di dalam efek rumah kaca, terdapat gas kaca yang keluar dan membentuk lapisan yang menyelimuti bumi. Gas kaca ini berupa CO2(karbon dioksida), metana, NOx (nitrogen dioksida), serta beberapa gas lainya yang merupakan reaksi alamiah industri. Jika gas efek rumah kaca ini terlepas, maka partikelnya mampu naik sampai lapisan troposfer lalu membentuk lapisan yang menyelimuti bumi.
Inilah rincian energi yang memantul ke bumi lagi :
·         25% : dipantulkan awan dan partikel partikel lain
·         25% : di serap oleh awan
·         45% : di serap oleh permukaan bumi
·         10% : dipantulkan lagi oleh permukaan bumi
Bumi sendiri di lapisi oleh selimut yang di namakan lapisan atmosfer. Dengan adanya gas rumah kaca, akan ada partikel yang melayang di antara bumi dan lapisan atmosfer tersebut. Hal ini menyebabkan panas bumi memantul dari panas bumi yang harusnya di bawa keluar, namun panas bumi kembali masuk. Sehingga suhu bumi naik dan akhirnya menghangat.
Adanya efek rumah kaca yang memantulkan panas kembali ke bumi memang menaikan suhu di dalam bumi. Pada awalnya bumi hanya menghangat saja. Namun jika terus berlanjut, bumi bukan hanya menghangat tapi juga memanas yang sifatnya mengglobal.
Penelitian seputar efek rumah kaca
Kenaikan suhu bumi sudah di mulai sejak 100 tahun lalu. Menurut para ahli klimatologi, rata rata per 100 tahun kenaikan hanya 0,5 derajat celcius. Sedangkan kenaikan rata rata bumi menurut letak astronomis Indonesia hanya pada 30 tahun terakhir ini sudah mencapai 2 derajat celcius. Itu pun  di daerah tertentu mengalami kenaikan suhu yang lebih dahsyat, seperti kota Bandung yang naik hampir 4 derajat celcius dan kota Jakarta 5 derajat celcius.
Kenaikan kenaikan suhu akan terus berlanjut jika manusia tidak berusaha menghentikan aktivitas yang memicu pemanasan global. Inilah dampak terbesar di dirikan rumah kaca.
Akibat Dari Efek Rumah Kaca
Menggunakan rumah kaca memang sangat membantu tanaman untuk melakukan asimilasi. Sayangnya bangunan kaca yang di fungsikan untuk memantulkan panas ke dalam rumah membawa efek alamiah. Bahkan secara langsung akan mempengaruhi perubahan suhu di bumi serta pemanasan yang sifatnya mengglobal.
Global warming juga berakibat pada beberapa sector, yakni :
·         Kenaikan permukaan air laut
Semakin tinggi kenaikan permukaan air laut, akan sangat berdampak pada pulau yang tinggal di dataran rendah dan di kelilingi air. Dengan meningginya permukaan air laut, maka dataran yang berada lebih rendah akan terjadi banjir besar yang mampu menenggelamkan dataran yang lebih rendah dari permukaan laut. Namun dari pasang surut air laut tersebut dapat memberikanmanfaat pasang surut air laut bagi kehidupan manusia yang bergantung hidup di pinggiran laut atau pantai.
·         Perubahan cuaca yang ekstrim
Global warming juga mampu menjadi penyebab adanya perubahan cuaca yang sifatnya ekstrim. Apalagi di wilayah indonesia yang memiliki iklim yangselalu berganti yang bergantung pada pembagian musim di Indonesia. Dengan adanya iklim di Indonesia Anda dapat merasakannya dengan panas yang begitu terik dalam kurun waktu lebih lama dari sebelumnya. Dan ketika musim dingin, juga merasakan dingin yang luar biasa.
·         Hasil pertanian menurun
Bahkan pemanasan global dapat menyebabkan hasil pertanian di tanah luas akan menurun. Resiko gagal panen lebih tinggi kurvanya. Sedangkan di Indonesia memiliki berbagai macam-macam jenis jenis hujan yang dapat mempengaruhi musim yang akan terjadi pada wilayah indonesia, dan biasanya memberikan dampak negatif bagi para petani ketika musim kemarau berkepanjangan yang akan menghasilkan hasil pertanian menurun.
·         Mencairnya gletser
Beberapa gletser dan es di kutub sudah mulai mencair. Ini merupakan akibat dari pemanasan global yang sudah memberikan dampak keseluruhan. Dengan mencairnya es di kutub akan memperlebar luasan perairan di bumi yang semula perbandinganya 2:1 antara lautan dan daratan. Jika sudah mencair, akan mengalir ke laut yang berpotensi menaikkan permukaannya. Sangat berbahaya jika sampai menenggelamkan pulau pulau penting di dunia.
·         Kepunahan beberapa jenis hewan
Hewan yang hidup berada di lereng gunung berapi akan sangat terkena dampak pemansan global. Suhu panas akan semakin menaik, cuaca yang berubah secara ekstrim, mampu mengganggu kehidupan hewan. Jika ia tidak mampu bertahan dengan kondisi alam yang terus memburuk, beberapa hewan akan mati kelaparan, kehausan, atau kepanasan. Kelestariannya sudah tidak bisa di selamatkan lagi, kecuali manusia yang bertindak untuk menyelamatkan.

Nah, itu adalah penjelasan mengenai proses terjadinya efek rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global, semoga penjelasannya bisa bermanfaat dan menambah wawasan anda.

Sumber :


http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/meteorologi/proses-terjadinya-efek-rumah-kaca-yang-menyebabkan-pemanasan-global

Jumat, 03 Juni 2016

YASYA, SANG JUARA DUNIA MATEMATIKA

08 AUGUST 2014 | 13.50 WIB
Mohammad Yasya Bahrul Ulum kembali menjadi kebanggaan kampus ITS dengan gemilang prestasinya. Setelah berhasil menyabet juara pertama Olimpiade Sains Nasional (OSN) Pertamina bidang Matematika, mahasiswa angkatan 2013 tersebut kini membawa harum nama Indonesia di kancah internasional. Yasya sukses merebut medali emas dalam ajang bergengsi International Mathematics Competition (IMC) for University Student 2014 di Blageovgrad, Bulgaria.

Prestasi ini menjadi kali kedua bagi Indonesia dalam meraih medali emas di IMC. Sebelumnya, Albert Gunawan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) juga mempersembahkan medali yang sama di tahun 2010. Kompetisi yang berlangsung selama sepekan sejak Selasa (29/8) lalu diikuti oleh 324 peserta dengan lebih dari 44 negara.

Dalam kompetisi ini, para peserta diminta memecahkan masalah dalam bentuk essay. Bidang yang dikompetisikan adalah aljabar, analisis, geometri dan kombinatorik. Peserta diberikan lima soal yang disajikan dalam bahasa Inggris setiap harinya. Waktu untuk mengerjakannya adalah selama dua hari. ''Setiap harinya diberikan alokasi waktu satu jam,'' tutur Yasya. 

Meski sempat merasa minder, Yasya terus mengerjakan soal dengan usaha terbaiknya. Ia mengaku, secara keseluruhan ada tiga soal yang belum bisa ia jawab dengan benar. ''Saya tidak bisa mengerjakan soal bagian kombinatorik, cukup susah,'' akunya. 

Pun demikian, mahasiswa Jurusan Teknik Elektro ini berhasil memperoleh selisih nilai 30 poin dari grand first prize dan menempatkannya dalam posisi emas. Dengan perolehan itu, Yasya berhasil unggul dari pesaing lain yang berasal dari perguruan tinggi ternama di dunia, seperti Universitat Bonn di Jerman, Yale University di Amerika Serikat, University of Gottingen di Jerman, Moscow Institute of Physics and Technology di Rusia, University College London, Universidad Nacional Autonoma de Mexico, University of Illinois at Urbana Campaign serta Nanyang Technological University Singapura.

Dari keseluruhan lawan, Israel menurut Yasya tetap menjadi lawan terberatnya. ''Peraih first grand prize berasal dari Israel,'' ujarnya. Seperti dikutip dari laman resmi IMC, Israel menempatkan lima mahasiswanya di posisi emas, sehingga berhasil meraih juara umum. Sedangkan Yasha menjadi satu-satunya peraih emas dari enam delegasi lain yang dikirim Indonesia dalam kompetisi ini.

Atas prestasi tersebut, Yasya dianugerahi beasiswa Olimpiade Sains Internasional (OSI) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RepubIik Indonesia hingga studi doktoral di seluruh perguruan tinggi di dunia. Saat ditanya rencana studi magisternya, Yasya mengaku menginginkan kuliah di Jurusan Matematika ITB. ''Saya ingin mempersiapkan dulu kemampuan Matematika saya di ITB, baru ke luar negeri,'' ujarnya saat dihubungi ITS Onlinemelalui telepon.

Sebelum melenggang ke tingkat internasional, Yasha telah melewati berbagai tahapan seleksi, baik tingkat regional maupun nasional. Selepas meraih juara pertama OSN Pertamina tingkat nasional, Yasya beserta peraih medali emas, perak dan perunggu Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (ON-MIPA) mengikuti seleksi final untuk menentukan tujuh mahasiswa terbaik.

''Dari situ lah pembinaan mulai gencar dilakukan,'' ucap alumnus SMAN Sragen Billingual Boarding School (SBBS) gemolong ini. Ketujuh mahasiswa tersebut dibina secara intensif di Jakarta selama dua minggu oleh dosen-dosen berpengalaman. ''Di sana saya menghabiskan 10 jam setiap harinya untuk belajar soal, kalau hari-hari biasa sekitar 3 jam biasanya,'' ungkap pria yang bercita-cita menjadi ilmuwan dan businessman ini.

Bangun Mental dengan Shalat Malam
Prestasi ini memang bukan kiprah pertama bagi Yasya dalam olimpiade Matematika. Ia memiliki catatan prestasi gemilang dalam kompetisi yang membutuhkan ketelitian tinggi ini. Sejak SMP, putra pasangan Imam Chumaedi dan Shofiyah ini telah beberapa kali menjuarai OSN. Hingga saat duduk di bangku SMA, ia berhasil mempersembahkan medali emas bagi Jawa Tengah dalam OSN tingkat nasional.

Ditelusuri lebih lanjut, ternyata kesuksesan Yasya di ajang olimpiade Matematika tidak hanya karena ketekunannya dalam belajar dan berlatih soal. Ia selalu menyempatkan diri untuk shalat malam setiap harinya. Menurutnya, rutinitas tersebut ia lakukan untuk membangun mental positifnya. ''Kita bisa intropeksi diri dan memperkuat semangat serta motivasi,'' ungkap pria yang saat ini berumur 20 tahun itu.

Mahasiswa yang hobi bermain games dan olahraga futsal ini berpesan kepada mahasiswa dan para pelajar lainnya untuk tidak bermalas-malasan dalam belajar. Menurutnya, pemuda adalah generasi masa depan yang menjadi penentu kemajuan Indonesia. ''Kalau bermalas-malasan, ya negeri kita akan bobrok,'' tandasnya impresif. (mis/oly)

Sumber :
https://www.its.ac.id/berita/13814/en

Tutorial membuat lentera

                                                              Lampu Lentera BAB 1 Pendahuluan A. Latar Belakang           ...