Jumat, 06 Januari 2017

Cyberporn: Hubungan Antara Kecenderungan Perilaku Mengakses Situs Porno dan Religiusitas pada Remaja



Review Jurnal
Judul : Cyberporn: Hubungan Antara Kecenderungan Perilaku Mengakses Situs Porno dan Religiusitas pada Remaja
                                                                                                  
Mata Kuliah : Softskill Psikologi dan Internet
Fakultas Psikologi
UNIVERSITAS GUNADARMA

Depok 2016
Disusun Oleh :
Muhammad Alifka Akbar (14515496)
2PA08
                  I.            LATAR BELAKANG MASALAH

A.  Masalah yang Diangkat Dalam Jurnal
     Kebebasan media dan pers yang menyertai era globalisasi, diantaranya menyebabkan materi-materi seks kian mudah didapatkan dan beredar di masyarakat. Media komunikasi internet yang bebas sensor menjadi lahan subur bagi perkembangan materi-materi seks, terutama yang berbau porno. Kemudahan dan fasilitas seperti yang disediakan internet pun menjadikan sajian-sajian seksual di internet sangat variatif. Internet tidak hanya menampilkan materi seks porno dalam bentuk gambar-gambar diam saja, tetapi ada juga yang menampilkan gambar bergerak lengkap dengan suaranya, potongan video klip dengan durasi pendek sampai yang panjang (Purwono, 1998). Sajian situs porno di internet selain memperlihatkan gambar-gambar wanita telanjang, ternyata juga menayangkan video hubungan seksual, paedophilia (foto telanjang anak-anak), hebephilia (foto telanjang remaja) dan paraphilia (materi seks “menyimpang”); termasuk di antaranya gambar-gambar sadomasochism (perilaku seks dengan siksaan fisik), perilaku sodomi, urinasi (perilaku seks dengan urin), defekasi (perilaku seks dengan feses) dan perilaku seks dengan hewan (Elmer-Dewitt, 1995). Beberapa diantaranya sangatlah amat porno dan tidak lazim, semuanya begitu mudah didapat hanya dengan sekedar meng-klik mouse di tangan.

B.  Tujuan Penelitian
     Tujuan utama dari penelitian jurnal ini adalah untuk melihat korelasi antara kecenderungan untuk mengakses situs porno dan religiusitas pada remaja.
    

                       II.            METODE PENELITIAN

A.  Metode yang Digunakan
     Metode penelitian yang digunakan pada studi ini adalah metode kuantitatif.

B.  Sampel / Responden
     Sampel terdiri dari 34 remaja perempuan dan 49 remaja laki-laki yang berusia antara 18 – 24 tahun, berstatus mahasiswa, beragama Islam dan merupakan pengguna internet (waktu akses per-minggu antara 1 – 8 jam).

C.  Alat Ukur yang Digunakan
     Penelitian variabel diukur dengan metode skala, yaitu Kecenderungan untuk Mengakses Situs Porno Skala yang terdiri 48 item yang disusun oleh peneliti sendiri dan religiusitas Skala oleh Turmudhi (1991). Skala religiusitas terdiri dari 2 bagian, bagian pertama berisi 68 item dengan 12 pasang item yang identik untuk uji konsistensi (tidak digunakan untuk
lanjut analisis) dan bagian kedua berisi 27 item khusus untuk intelektual
dimensi dari religiusitas.


  III.            HASIL DAN PEMBAHASAN

A.  Menjawab Tujuan atau Tidak
     Hasil yang diperoleh dari penelitian bahwa :
1.    Ada korelasi negatif yang signifikan antara kecenderungan akses situs porno dengan religiusitas (rxy = -0.208; p = 0.029, p′0.05). Dapat dikatakan makin tinggi religiusitas, maka makin rendah kecenderungan perilaku akses situs porno. Sebaliknya, makin rendah religiusitas maka makin tinggi kecenderungan perilaku akses situs porno.
2.    Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ada perbedaan kecenderungan perilaku akses situs porno yang sangat signifikan antara laki-laki dan perempuan (0L = 109.04 ∃ 0P = 85.97, t = 5.221; p = 0.000, p′0.01). Hal ini menunjukkan bahwa remaja laki-laki mempunyai kecenderungan perilaku mengakses situs porno yang lebih tinggi dibandingkan remaja perempuan.
3.    Analisis tambahan yang dilakukan terhadap masing-masing dimensi religiusitas menunjukkan bahwa diantara dimensi lainnya, dimensi konsekuensial mempunyai korelasi yang sangat signifikan dengan kecenderungan mengakses situs porno dengan sumbangan efektif sebesar 61.1%.

Tabel 1. Hasil Korelasi Dimensi-dimensi Religiusitas dengan                                     Kecenderungan Perilaku Mengakses Situs Porno
Dimensi-dimensi Religiusitas
Nilai Korelasi
·         Dimensi Ideologi
·         Dimensi Eksperiental
·         Dimensi Intelektual
·         Dimensi Ritual
·         Dimensi Konsekuensi
rxy = -0.030; p = 0.393, p ∃ 0.05
rxy = -0.030; p = 0.393, p ∃ 0.05
rxy = -0.125; p = 0.130, p ∃ 0.05
rxy = -0.120; p = 0.141, p ∃ 0.05
rxy = -0.278; p = 0.006, p ′ 0.01
4.      Dari perbandingan antara mean hipotetik dan mean empirik, diperoleh hasil bahwa secara keseluruhan kecenderungan perilaku mengakses situs porno subjek dalam penelitian ini tergolong rendah (0E = 99.59 ′ 0H = 120).
5.      Koefisien determinasi (r2) sebesar 0.043 yang berarti bahwa religiusitas memberikan sumbangan efektif sebesar 4.3% terhadap kecenderungan perilaku mengakses situs porno.
Dan hasil ini menjawab tujuan dari penelitian tersebut.
B.  Kaitan Teori
     Kebimbangan yang dialami remaja antara ajaran agama dan fenomena situs porno, tekanan dari lingkungan dan teman sebaya muncul berbarengan dengan faktorfaktor lain yang mempengaruhi kecenderungan remaja untuk mengakses situs porno. Sebagai contoh, menurut Cooper (Cooper dkk, 1999a) adanya “Triple A Engine” yang ditawarkan internet menjadikan materi porno dapat diakses dengan biaya yang lebih murah (affordability), user dapat masuk atau keluar kapan saja dengan sesuka hati (accessibility) sekaligus tanpa resiko takut dikenali oleh orang lain sehingga mengurangi rasa malu (anonimity). Semua frustasi yang ditimbulkan dari periode “storm and stress” pada remaja – terutama frustasi agresi dan hormon seksual yang sedang meningkat, dapat dilepaskan di dunia internet yang bersifat anonim. Menurut Suler (1998) dunia saiber menawarkan semua kesempatan bagi remaja untuk memuaskan kebutuhan berekspresi, eksplorasi dan eksperimen dengan identitas mereka. Seluruh hal tersebut dapat mempengaruhi kecenderungan remaja untuk mengakses situs porno. Keadaan tersebut menimbulkan kegoncangan jiwa remaja sehingga remaja membutuhkan agama dan suatu pegangan yang dapat membantu mereka dalam mengatasi dorongan dan keinginan baru yang belum pernah diketahui sebelumnya. Oleh karena itu, remaja membutuhkan agama sebagai pengendali dirinya dalam memantapkan kepribadian dan dapat mengontrol perilakunya (Afrianti, 1999).


IV.            KESIMPULAN

     Secara keseluruhan, studi yang yang dilakukan ini dapat mengetahui bahwa ada hubungan negatif antara religiusitas dengan kecenderungan mengakses situs porno pada remaja. Makin tinggi tingkat religiusitas remaja, makin rendah kecenderungannya untuk mengakses situs porno, sebaliknya semakin rendah religiusitasnya semakin tinggi kecenderungannya untuk mengakses situs porno, dan bahwa ada perbedaan kecenderungan mengakses situs porno antara remaja laki-laki dan remaja perempuan. Kecenderungan remaja laki-laki untuk mengakses situs porno lebih tinggi daripada kecenderungan remaja perempuan untuk mengakses situs porno.
    

DAFTAR PUSTAKA

Rahmawati, Diah V., Noor Rochman H., Tina Afiatin (2002) Hubungan Antara Kecenderungan Perilaku Mengakses Situs Porno dan Religiusitas pada Remaja. Jurnal  Psikologi, No. 1,1 - 13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tutorial membuat lentera

                                                              Lampu Lentera BAB 1 Pendahuluan A. Latar Belakang           ...