Review
Jurnal
Judul
: Cyberporn:
Hubungan
Antara Kecenderungan Perilaku Mengakses Situs Porno dan Religiusitas pada
Remaja
Mata
Kuliah : Softskill Psikologi dan Internet
Fakultas
Psikologi
UNIVERSITAS
GUNADARMA
Depok
2016
Disusun
Oleh :
Muhammad
Alifka Akbar (14515496)
2PA08
I.
LATAR BELAKANG
MASALAH
A. Masalah yang Diangkat Dalam Jurnal
Kebebasan media dan pers yang menyertai era
globalisasi, diantaranya menyebabkan materi-materi seks kian mudah didapatkan
dan beredar di masyarakat. Media komunikasi internet yang bebas sensor menjadi
lahan subur bagi perkembangan materi-materi seks, terutama yang berbau porno. Kemudahan
dan fasilitas seperti yang disediakan internet pun menjadikan sajian-sajian seksual
di internet sangat variatif. Internet tidak hanya menampilkan materi seks porno
dalam bentuk gambar-gambar diam saja, tetapi ada juga yang menampilkan gambar
bergerak lengkap dengan suaranya, potongan video klip dengan durasi pendek sampai
yang panjang (Purwono, 1998). Sajian situs porno di internet selain memperlihatkan
gambar-gambar wanita telanjang, ternyata juga menayangkan video hubungan
seksual, paedophilia (foto telanjang anak-anak), hebephilia (foto
telanjang remaja) dan paraphilia (materi seks “menyimpang”); termasuk di
antaranya gambar-gambar sadomasochism (perilaku seks dengan siksaan
fisik), perilaku sodomi, urinasi (perilaku seks dengan urin), defekasi
(perilaku seks dengan feses) dan perilaku seks dengan hewan (Elmer-Dewitt,
1995). Beberapa diantaranya sangatlah amat porno dan tidak lazim, semuanya
begitu mudah didapat hanya dengan sekedar meng-klik mouse di tangan.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian jurnal ini
adalah untuk melihat korelasi antara kecenderungan untuk mengakses situs porno
dan religiusitas pada remaja.
II.
METODE
PENELITIAN
A. Metode yang Digunakan
Metode
penelitian yang digunakan pada studi ini adalah metode kuantitatif.
B. Sampel / Responden
Sampel terdiri
dari 34 remaja perempuan dan 49 remaja laki-laki yang berusia antara 18 – 24
tahun, berstatus mahasiswa, beragama Islam dan merupakan pengguna internet
(waktu akses per-minggu antara 1 – 8 jam).
C. Alat Ukur yang Digunakan
Penelitian variabel diukur dengan metode
skala, yaitu Kecenderungan untuk Mengakses Situs Porno Skala yang terdiri 48
item yang disusun oleh peneliti sendiri dan religiusitas Skala oleh Turmudhi
(1991). Skala religiusitas terdiri dari 2 bagian, bagian pertama berisi 68 item
dengan 12 pasang item yang identik untuk uji konsistensi (tidak digunakan untuk
lanjut analisis) dan bagian kedua berisi 27 item khusus untuk intelektual
dimensi dari religiusitas.
lanjut analisis) dan bagian kedua berisi 27 item khusus untuk intelektual
dimensi dari religiusitas.
III.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
A. Menjawab Tujuan atau Tidak
Hasil yang
diperoleh dari penelitian bahwa :
1.
Ada
korelasi negatif yang signifikan antara kecenderungan akses situs porno dengan
religiusitas (rxy = -0.208; p = 0.029, p′0.05). Dapat dikatakan makin tinggi
religiusitas, maka makin rendah kecenderungan perilaku akses situs porno.
Sebaliknya, makin rendah religiusitas maka makin tinggi kecenderungan perilaku
akses situs porno.
2.
Hasil
analisis statistik menunjukkan bahwa ada perbedaan kecenderungan perilaku akses
situs porno yang sangat signifikan antara laki-laki dan perempuan (0L = 109.04
∃ 0P = 85.97, t = 5.221; p = 0.000, p′0.01). Hal ini menunjukkan bahwa remaja
laki-laki mempunyai kecenderungan perilaku mengakses situs porno yang lebih
tinggi dibandingkan remaja perempuan.
3.
Analisis
tambahan yang dilakukan terhadap masing-masing dimensi religiusitas menunjukkan
bahwa diantara dimensi lainnya, dimensi konsekuensial mempunyai korelasi yang
sangat signifikan dengan kecenderungan mengakses situs porno dengan sumbangan
efektif sebesar 61.1%.
Tabel 1. Hasil Korelasi
Dimensi-dimensi Religiusitas dengan Kecenderungan Perilaku Mengakses Situs
Porno
Dimensi-dimensi
Religiusitas
|
Nilai
Korelasi
|
·
Dimensi Ideologi
·
Dimensi Eksperiental
·
Dimensi Intelektual
·
Dimensi Ritual
·
Dimensi Konsekuensi
|
rxy = -0.030;
p = 0.393, p ∃ 0.05
rxy = -0.030;
p = 0.393, p ∃ 0.05
rxy = -0.125;
p = 0.130, p ∃ 0.05
rxy = -0.120;
p = 0.141, p ∃ 0.05
rxy = -0.278;
p = 0.006, p ′ 0.01
|
4.
Dari
perbandingan antara mean hipotetik dan mean empirik, diperoleh hasil bahwa
secara keseluruhan kecenderungan perilaku mengakses situs porno subjek dalam
penelitian ini tergolong rendah (0E = 99.59 ′ 0H = 120).
5.
Koefisien
determinasi (r2) sebesar 0.043 yang berarti bahwa religiusitas memberikan
sumbangan efektif sebesar 4.3% terhadap kecenderungan perilaku mengakses situs
porno.
Dan
hasil ini menjawab tujuan dari penelitian tersebut.
B. Kaitan Teori
Kebimbangan yang dialami remaja antara
ajaran agama dan fenomena situs porno, tekanan dari lingkungan dan teman sebaya
muncul berbarengan dengan faktorfaktor lain yang mempengaruhi kecenderungan
remaja untuk mengakses situs porno. Sebagai contoh, menurut Cooper (Cooper dkk,
1999a) adanya “Triple A Engine” yang ditawarkan internet menjadikan
materi porno dapat diakses dengan biaya yang lebih murah (affordability),
user dapat masuk atau keluar kapan saja dengan sesuka hati (accessibility)
sekaligus tanpa resiko takut dikenali oleh orang lain sehingga mengurangi rasa
malu (anonimity). Semua frustasi yang ditimbulkan dari periode “storm
and stress” pada remaja – terutama frustasi agresi dan hormon seksual yang
sedang meningkat, dapat dilepaskan di dunia internet yang bersifat anonim.
Menurut Suler (1998) dunia saiber menawarkan semua kesempatan bagi remaja untuk
memuaskan kebutuhan berekspresi, eksplorasi dan eksperimen dengan identitas
mereka. Seluruh hal tersebut dapat mempengaruhi kecenderungan remaja untuk
mengakses situs porno. Keadaan tersebut menimbulkan kegoncangan jiwa remaja
sehingga remaja membutuhkan agama dan suatu pegangan yang dapat membantu mereka
dalam mengatasi dorongan dan keinginan baru yang belum pernah diketahui
sebelumnya. Oleh karena itu, remaja membutuhkan agama sebagai pengendali
dirinya dalam memantapkan kepribadian dan dapat mengontrol perilakunya
(Afrianti, 1999).
IV.
KESIMPULAN
Secara keseluruhan, studi yang yang
dilakukan ini dapat mengetahui bahwa ada hubungan negatif antara religiusitas
dengan kecenderungan mengakses situs porno pada remaja. Makin tinggi tingkat
religiusitas remaja, makin rendah kecenderungannya untuk mengakses situs porno,
sebaliknya semakin rendah religiusitasnya semakin tinggi kecenderungannya untuk
mengakses situs porno, dan bahwa ada perbedaan kecenderungan mengakses situs
porno antara remaja laki-laki dan remaja perempuan. Kecenderungan remaja
laki-laki untuk mengakses situs porno lebih tinggi daripada kecenderungan
remaja perempuan untuk mengakses situs porno.
DAFTAR PUSTAKA
Rahmawati, Diah V., Noor Rochman H.,
Tina Afiatin (2002) Hubungan Antara
Kecenderungan Perilaku Mengakses Situs Porno dan Religiusitas pada Remaja. Jurnal
Psikologi, No. 1,1 - 13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar