Selasa, 17 Oktober 2017

Keberbakatan



Makalah
Mata Kuliah : Pengemb. Kreativitas & Keberbakatan
Fakultas Psikologi
UNIVERSITAS GUNADARMA


Depok 2017
Disusun Oleh :
Muhammad Alifka Akbar (14515496)
3PA08


DAFTAR ISI


DAFTAR ISI. 2
I.      PENDAHULUAN.. 3
A.     Latar Belakang. 3
B.     Tujuan. 3
II.     TEORI – TEORI. 4
A.     Pengertian Keberbakatan. 4
B.     Hubungan Keberbakatan dan Kreativitas. 4
C.     Ciri-ciri Anak Berbakat. 4
D.     Kurikulum Berdiferensiasi 6
1.      Pengertian. 6
2.      Kegunaan. 6
3.      Perbedaan dengan kurikulum umum.. 6
III.       ANALISIS. 7
DAFTAR PUSTAKA.. 8



Terdapat dua paradigma yang mewarnai praksis pendidikan Indonesia, terutama di sekolah dasar dan menengah. Paradigma pertama berpandangan bahwa peserta didik perlu dibekali dengan materi pengetahuan sebanyak-banyaknya. Tekanan pembelajaran lebih pada banyaknya atau luasnya pengetahuan, bukan pada pengembangan potensi siswa melalui proses penguasaan pengetahuan dan keterampilan hidup yang diperoleh dari materi pelajran yang diberikan guru.
Paradigma keduan berpandangan bahwa tujuan pendidikan adalah mengembangkan potensi peserta didik dengan cara membekali peserta didik dengan keterampilan memproses pengetahuan untuk menguasainya dan memiliki keterampilan hidup. Keterampilan hidup yang dimaksud adalah keterampilan yang dimaksud adalah keterampilan menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari maupun keterampilan yang diperlukan untuk belajar dijenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian keberbakatan, hubungan keberbakatan dan kreativitas, ciri-ciri anak berbakat, pengertian kurikulum berdiferensiasi, keguanan dan perbedaan denagn kurikulum umum.





Hagen dan Hollingworth (dalam Hawadi 2002) membedakan antara gifted dan talented. Gifted ditunjukan pada individu yang memiliki kemampuan akademik tinggi, sedangkan talented  ditunjukkan pada individu yang memiliki kemampuan unggul dibidang seni, musik dan drama.
Pandangan yang mempersepsikan keberbakatan tidak hanya dari satu segi saja yaitu kemampuan intelektual tetapi juga dari segi lain atau kemampuan-kemampuan lain misalnya kreativitas, seni, olahraga, dan lain-lain.
Konsepsi Renzulli yang terkenal dengan nama “Three Ring Conception” menyatakan bahwa keberbaktan merupakan keterpaduan yang bersinergi antara inteligensi (diatas rata-rata/IQ >120), kreativitas yang tinggi dan pengikatan diri terhadap tugas (task commotment).
Ciri-ciri anak berbakatyang telah disusun oleh Utami Manandar berdasarkan Kuesioner Penilaian Ciri-ciri Anak berbakat yang diisi oleh Guru Kelas pada tahun 1982 yaitu :
a.       Ciri-ciri Intelektual
·         Mudah menangkap pelajaran
·         Ingatan baik
·         Perbendaharaan kata luas
·         Penalaran tajam
·         Daya konsentrasi baik
·         Senang dan sering membaca
·         Ungkapan diri lancar dan jelas
·         Pengamatan yang cermat
·         Senang mempelajari kamus, peta, ensiklopedia
·         Cepat memecahkan soal
·         Cepat menemukan kekeliruan
·         Cepat menemukan asas dalam suatu uraian
·         Mampu membaca pada usia lebih muda
·         Daya abstraksi tinggi
·         Selalu sibuk menangani berbagai hal
b.      Ciri-ciri Kreativitas
·         Dorongan ingin tahu besar
·         Sering mengajukan pertanyaan yang baik
·         Memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah
·         Bebas dalam menyatakan pendapat
·         Mempunyai pendapat sendiri dan mengungkapkannya, tidak mudah terpengaruh orang lain
·         Rasa humor tinggi
·         Daya imajinasi kuat
·         Keaslian tinggi
·         Dapat bekerja sendiri
·         Kemampuan mengembangkan atau memerinci suatu gagasan
c.       Ciri-ciri Motivasi
·         Tekun menghadapi tugas
·         Ulet menghadapi kesulitan
·         Tidak memerlukan dorongan dari pihak luar untuk berprestasi
·         Ingin mendalami bahan/bidang pengetahuan yang diberikan kepadanya
·         Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin
·         Menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah “orang dewasa”
·         Senang dan rajin belajar, penuh semangat, cepat bosan dengan tugas-tugas rutin
·         Dapat mempertahankan pendapat-pendapatnya
·         Mengejar tujuan-tujuan jangka panjang
·         Senang mencari dan memecahkan soal-soal
Kurikulum berdiferensiasi yaitu kurikulum yang berbeda dengan kurikulum umum (kurikulum nasional).
Kurikulum berdifernsiasi diarahkan untuk mengembangkan fungsi belahan otak kanan, dengan pengalaman belajar yang dirancang secara khusus agar tujuannya yaitu pengembangan keberbakatan dapat tercapai secara optimal.
Kurikulum umum mencakup berbagi pengalaman belajar secara komprehensif dalam kaitan dengan tujuan belajar tertentu, dengan mengembangkan kontennya sesuai dengan kepentingan perkembangan populasi sasaran tertentu. Kurikulum berdiferensiasi bagi anak berbakat terutama mengacu pada penanjakan (eskalasi) kehidupan mental melalui berbagai program yang menumbuhkan kreativitasnya serta mencakup berbagai pengalaman belajar intelektual pada tingkat tinggi (Semiawan, 1997).




Keberbakatan dibedakan menjadi gifted dan talented. Keberbakatan dan kreativitas saling berkaitan satu sama lain, karena kreativitas merupakan bagian dari keberbakatan. Ciri-ciri anak berbakat terdiri dari ciri intelektual, ciri kreativitas dan ciri motivasi.
Kurikulum berdiferensiasi merupakan kurikulum yang berbeda dari kurikulum umum. Fungsi kurikulum berdiferinsiasi untuk mengembangkan fungsi belahan otak kanan. Kurikulum umum mengembangkan kontennya sesuai dengan kepentingan perkembangan populasi sasaran tertentu. Kurikulum berdiferensiasi mengacu pada penanjakan (eskalasi) kehidupan mental






Basuki, A.M.H. (2005). Kreativitas,Keberbaktan Intelektual dan Fator-faktor Pendukung dalam Pengembangannya. Jakarta : Universitas Gunadarma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tutorial membuat lentera

                                                              Lampu Lentera BAB 1 Pendahuluan A. Latar Belakang           ...